Minggu, 19 Oktober 2014

BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI

A.       Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT)

Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi maka semakin meningkat pula kebutuhan akan fasilitas-fasilitas telekomunikasi. kebutuhan pelanggan pun mulai beranjak dari penggunaan telepon menuju ke komunikasi data, yang memiliki permasalahan pada kecepatan yang lebih tinggi. Pengiriman data pada suatu sistem telekomunikasi membutuhkan media transmisi. Media transmisi adalah alat penyampai informasi dari sumber informasi (komunikator) ke penerima informasi.

1.    Pengertian JARLOKAT
Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT) merupakan jaringan akses dari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media aksesnya. Konfigurasi dasar JARLOKAT ditunjukkan seperti pada gambar.
Gambar 2.1 Konfigurasi dasar JARLOKAT
Keterangan :
                               a.      Sentral Telepon.
                               b.      Main Distribution Point / Rangka Pembagi Utama
                               c.      Kabel Primer

                              d.      Rumah Kabel
                               e.      Kabel Sekunder
                                f.      Kotak Pembagi / Distribution Point
                               g.      Drop Wire
                               h.      Kotak Terminal Batas
                                 i.      Kabel Rumah
                                 j.      Rowset
                                k.     Pesawat Telepon
2.       Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga
Ada tiga konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga, yaitu :
                                 a.     Jaringan Catu Tidak Langsung

Gambar 2.2 Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan catu tidak langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu ke KP (Kotak Pembagi) terdekat, yang terhubung terlebih dahulu dengan RK (Rumah Kabel), yang akan diteruskan ke MDF (Main Distribution Frame). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke MDF di RK dilakukan tidak tetap (melalui Jumper Wire). Jaringan catu tidak langsung seperti ini banyak digunakan pada pemakaian saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar dan jauh dari lokasi sentral telekomunikasi.

Jaringan Catuan Tidak Langsung digunakan untuk kondisi :
1). Jumlah Pelanggan banyak.
2). Daerah yang lokasinya jauh dari sentral.
3). Daerah yang pelanggannya menyebar.
                           b.     Jaringan Catu Langsung
Gambar 2.3 Jaringan Catu Langsung
Jaringan Catu Langsung yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari DP (Distribution Point) dan langsung di hubungkan dengan MDF (Main Distribution Frame) tanpa melalui RK (Rumah Kabel). Semua urat pasang kabel dari DP tersambung langsung ke MDF pada sentral. Jaringan catu langsung ini biasanya digunakan di kota kecil yang jumlah pelanggannya sedikit sehingga jumlah DP juga sedikit. Disamping itu juga, dapat digunakan di kota besar khusus untuk daerah sekitar Sentral Telekomunikasi beradius 300 – 500 m dari sentral.
Jaringan catuan langsung digunakan untuk kondisi :
1). Untuk mencatu daerah yang dekat dengan sentral.
2). Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit.
3). Daerah dengan pelanggan VIP.
4). Digunakan di daerah yang sempit tapi memiliki permintaan tinggi


                            c.     Jaringan Catu Kombinasi
Jaringan ini merupakan kombinasi dari kedua jenis jaringan diatas, yaitu :
1). Digunakan catu langsung jika :
a).  Daerahnya dekat sentral.
b).  Banyak pelanggan VIP.
2). Digunakan catu tidak langsung jika :
a).  Daerahnya jauh dari sentral.
b).  Pelanggannya tersebar.
c).  Demandnya tinggi.
Dengan jaringan kombinasi ini maka pemakaian jaringan dapat dioptimalkan.
Berikut merupakan gambar jaringan catu kombinasi :
Gambar 2.4 jaringan Catu Kombinasi
3.    Bagian-bagian perangkat dari Jaringan Lokal Akses Tembaga
                            a.     Main Distribution Frame (MDF)
MDF merupakan perangkat yang ada di sentral yang berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel primer dengan kabel yang keluar dari sentral. Selain itu MDF juga berfungsi sebagai tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan. Penempatan MDF harus diperhitungkan


Karena MDF merupakan titik awal Penyambungan kabel. Bentuk MDF tergantung pada jenis sentral telekomunikasi yang digunakan. Pada sentral yang masih manual hanya berbentuk papan atau lemari perkawatan, sedangkan pada sentral otomat MDF berbentuk kerangka besi.
Suatu MDF perlu dilengkapi dengan berbagai macam peralatan untuk memudahkan penyambungan kabel yang keluar masuk. Diantara peralatan tersebut, yang biasanya adalah :
1).  Terminal Blok Vertikal
Merupakan tempat diterminasikannya kabel primer, yang dipasang pada MDF ke arah luar. Kapasitas terminal blok vertikal dibedakan atas kapasitas sambungannya. Dengan menggunakan kawat penyambung (Jumper Wire), terminal blok ini dihubungkan dengan terminal blok hirozontal. Pada sentral SPC analog maupun digital, biasanya digunakan terminal blok berkapasitas 100 pasang.


Gambar 2.5  Terminal Blok Vertikal
2).  Terminal Blok Horizontal
Merupakan terminal tempat terminasi kabel yang datang dari sentral. Terminal ini dipasang pada MDF kearah sentral dengan kapasitas biasanya 100 pasang urat kabel.87897987987987


Gambar 2.6 Terminal Blok Horizontal
                           b.     Rumah Kabel (RK)
Adalah titik terakhir dari jaringan kabel primer, dan titik permulaan dari jaringan kabel sekunder. Dimana RK di kondisikan sebagai tempat penyambungan serta peralihan yang fleksibel dari jaringan kabel primer ke jaringan kabel sekunder. Kapasitas RK disesuaikan oleh jumlah total pasang kabel primer dan sekunder yang dapat di terminasikan. Di dalam RK terdapat dua blok terminasi kabel, yaitu terminasi kabel primer yang datang dari MDF dan terminasi kabel sekunder yang akan mewakili dari daerah RK menuju ke DP. Antara blok terminal primer dan sekunder dihubungkan dengan satu Jumper Wire untuk masing-masing nomor pelayan.asdsadasdsad



Gambar 2.7  Rumah Kabel
Fungsi RK dapat dibedakan  :
1). Tempat penyambungan kabel primer dengan kabel sekunder.
2). Tempat peralihan kabel besar menjadi beberapa bagian kabel kecil.
3). Tempat dilaksanakannya pengetesan guna melokalisasi gangguan.
4). Tempat pelaksanaan penjamperan antar sisi terminal blok primer ke sisi terminal blok sekunder.


                            c.     Distribution Point (DP)
Adalah terminal kabel yang berguna untuk terminasi akhir kabel sekunder dan terminasi awal saluran pelanggan. DP berfungsi sebagai:
1). Tempat penyambungan kabel sekunder dan kabel penanggal.
2). Tempat pengetesan untuk mengetahui posisi gangguan pada jaringan.
3). Tempat mutasi jaringan yang menuju ke pelanggan.

Gambar 2.8 Kotak Pembagi Atas Tanah


                            e.     Terminal Blok
Merupakan tempat persambungan kabel penanggal dengan kabel yang dipasang di dalam rumah pelanggan (Indoor Cable). Terminal blok ini biasanya dipasang diluar dinding rumah pelanggan.

Gambar 2.9 terminal blok
                            f.     Rowset (papan sambung pesawat telepon)
Merupakan terminal atau titik persambungan terakhir sebelum sampai pada pesawat telepon. Ini terletak dekat pesawat telepon, dan malah menyatu dengan pesawat telepon itu sendiri.

Gambar 2.10 Rowset


4.    Kabel yang digunakan di Jaringan Lokal Akses Tembaga
a.    Kabel Primer
Kabel primer berfungsi untuk menghubungkan MDF (Main Distribution Frame) suatu sentral telekomunikasi dengan RK pada sistem catuan tidak langsung dan dengan DP pada sistem catuan langsung.

Gambar 2.11 Kabel Primer
b.    Kabel Sekunder
Kabel sekunder berfungsi menghubungkan RK ke DP. Jaringan kabel sekunder dapat dipasang di atas tanah dan dapat juga dipasang secara tanam langsung, tergantung pada kemungkinan pengembangan jumlah pelanggan yang akan di catu. Kapasitas maksimum kabel sekunder adalah 200 pasang.

Gambar 2.12 Kabel Sekunder


c.    Kabel Penanggal
Kabel penanggal berfungsi untuk menghubungkan DP dengan terminal blok yang ada dirumah pelanggan, jenis kabel yang di gunakan sebagai penanggal ini umumnya adalah Drop-Wire. Baik Drop-Wire yang menggukanan Penguat maupun tidak menggunakan penguat.

Gamber 2.13 Kabel Penanggal tanpa Penguat



Gamber 2.14 Kabel Penanggal dengan Penguat Baja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Get this widget!

Total Tayangan Laman

Popular Post

Blogger templates

- © Microsoft -- Powered by - Designed by -