Minggu, 19 Oktober 2014

Lampiran










Profil Penulis


Nama : Muhammad Microsoft Nur Addinsha
Kelas : XIID
Sekolah : SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru
Asal Sekolah : SMPN 1 Banjarbaru
Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 14 November 1997
Twitter : @MMNAddinsha
Facebook : Muhammad Microsoft 

Menu Utama

Blog ini dibuat untuk menuntaskan tugas Kak Widdi Hermawan dalam mata pelajaran : Web Design









Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA


Husnul Ridho, Muhammad, 2014, Pedoman Magang 2014. Banjarbaru : SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru.
Ika Puteri, Anggraini, 2013,  Pembuatan Animasi Jalur Penerbangan Dengan Software Photoshop dan Adobe Flash Di PT. ANGKASA PURA 1 (PERSERO) BANDAR UDARA SYAMSUDINN NOOR BANJARMASIN. Laporan tidak dipublikasikan. Banjarbaru : SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru
Konstruksi dan Instalasi Jaringan Kabel Tembaga. Divlat PT. TELKOM INDONESIA. Bandung. 1997.
____, ____, Konfigurasi Jaringan Telepon dan Penanganan gangguan di MDF, [online],

BAB IV

BAB IV

PENUTUP

Hasil Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Kantor DIVA Telkom Malang Kota selama ± 3 bulan dibuat dalam laporan berdasarkan pada pengalaman, pelajaran, praktek dan data-data yang dihimpun selama PSG. Program PSG yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat besar bagi penulis dan seluruh siswa-siswi SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru pada umumnya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan masih terdapat banyak kekurangan, yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki.
Pada akhir laporan PSG, penulis membuat beberapa kesimpulan dan saran-saran yang semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.

A.       Kesimpulan

1.    Jarak kabel yang digunakan akan mempengaruhi kualitas akses.
2.  Jaringan lokal akses tembaga merupakan jaringan yang terbentuk oleh berbagai unsur dan konfigurasinya yang dihubungkan dengan kabel tembaga.
3.  Gangguan yang paling sering terajadi pada Jaringan Lokal Akses Tembaga adalah gangguan yang terjadi pada saluran penanggal dan IKR (Instalasi Rumah dan Pesawat Telepon).

B.       Saran

1.    Saran bagi Tempat Pendidikan Sistem Ganda
             a. Lebih banyak memberikan kepercayaan kepada peserta PSG untuk mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga jam kerja dapat diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan waktu yang ada tidak terbuang sia-sia.
                          b.     Lebih sering berkomunikasi dengan peserta PSG sehingga peserta tidak merasa canggung saat ingin menanyakan suatu hal yang diperlukan atau hal yang tidak dipahami oleh peserta PSG.
2.    Saran bagi sekolah
                            a.     Pemberian informasi serta gambaran mengenai kondisi dan suasana di industri kepada siswa yang akan melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda.

BAB III

BAB III

Mengatasi Gangguan Telepon

         A. Gambaran Umum Perusahaan

AREA NETWORK MALANG merupakan unit organisasi yang melaksanakan penyelenggaraan fungsi operasi network (selain jaringan akses) infrastruktur telekomunikasi PT. Telkom Indonesia yang berada di cakupan area Malang. ARNET Malang dibentuk berdasarkan KD. 68/PS150/COP-B0030000/2006 tentang Organisasi Divisi Infrastruktur, dimana dipimpin oleh Manager Area ( MGR AREA ), dimana MANAR bertanggung jawab atas efektifitas penyelenggaraan pengelolaan fungsi operasi dan pemeliharaan network pada lingkup operasi layanan network di wilayah cakupan area malang. Sehingga dapat dipastikan bahwa dukungan kesiapan operasi dan kualitas network untuk penyelenggaraan layanan jasa infocom di wilayah area network Malang dapat berfungsi secara memadai.
Dalam menjalankan tugasnya MGR ARNET Malang dibantu oleh 7 Assiten Manager ( ASMAN ) dan 3 Koordinator Lokasi ( KORLOK), sebagai berikut:
1.    ASMAN LOGISTIC & ADMINISTRATION
2.    ASMAN O&M TRANSMISI RADIO dan MULTIPLEX
3.    O&M TRANSMISI SKSO
4.    O&M SWITCHING TRUNK
5.    O&M SWITCHING LOKAL
6.    O&M MULTIMEDIA
7.    O&M CIVIL & ME (CME)
8.    LOGISTIC & ADMINISTRATION


B. Pekerjaan yang dilakukan
Pekerjaan dimulai pada hari senin sampai jum’at, penulis berangkat dari rumah ke kantor sekitar jam 7.30 jam setempat, penulis menuju kantor menggunakan kendaraan umum. Sesampainya di kantor penulis menunggu pembimbing lapangan di ruangan MDF.
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Kantor Divisi Akses Area Malang Kota, yang berlangsung selama ± 3 bulan. Penulis ditempatkan di MDF Malang Kota dengan bermacam-macam kegiatan seperti pencabutan telepon, penanganan gangguan telepon, validasi, Pasang Speedy Baru.

   C.  Prosedur Kerja
    1.    Penulis menerima surat tugas dari HelpDesk.
  2. Penulis dan Pembimbing Lapangan memastikan alamat pelanggan yang mengalami gangguan.
    3.  Penulis dan Pembimbing Lapangan menuju ke rumah pelanggan, menyampaikan maksud kunjungan, meminta izin melakukan pemeriksaan di KTB untuk memastikan letak gangguan apakah kearah IKR atau MDF.
   4. Jika kearah IKR perbaikan segera diperbaiki, jika dalam perbaikan gangguan diperlukan material pokok (contoh : kabel PVC), maka sebelum dikerjakan teknisi melakukan komunikasi kepada pelanggan perihal kebutuhan tersebut, jika pelanggan tidak bersedia menyiapkan barang yang dibutuhkan maka perbaikan dilakukan dengan cara memanfaatkan material bekas dan pelanggan diberi penjelasan bahwa kerusakan karena kualitas instalasi sudah tidak bagus, sehingga kemungkinan suatu saat bisa menyebabkan terjadinya gangguan lagi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
  5. Jika letak gangguan terletak ke arah MDF ( dari KTB  ke arah MDF ), teknisi memberitahukan kepada pelanggan bahwa kerusakan diantara KTB sampai dengan MDF, akan segera diperbaiki dan apabila telah selesai dan sudah baik, maka akan diberitahukan melalui telepon.

D. Permasalahan yang dihadapi
1.  Pada perangkat Rowset yang sudah tidak layak pakai lagi.
    2.    Kesalahan Penjumperan pada Rumah Kabe.

E. Pemecahan Masalah
1.  Mengganti perangkat.
   2. Merapikan kabel yang ada di Rumah Kabel, melihat data yang ada di dalam Rumah Kabel.

BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI

A.       Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT)

Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi maka semakin meningkat pula kebutuhan akan fasilitas-fasilitas telekomunikasi. kebutuhan pelanggan pun mulai beranjak dari penggunaan telepon menuju ke komunikasi data, yang memiliki permasalahan pada kecepatan yang lebih tinggi. Pengiriman data pada suatu sistem telekomunikasi membutuhkan media transmisi. Media transmisi adalah alat penyampai informasi dari sumber informasi (komunikator) ke penerima informasi.

1.    Pengertian JARLOKAT
Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT) merupakan jaringan akses dari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media aksesnya. Konfigurasi dasar JARLOKAT ditunjukkan seperti pada gambar.
Gambar 2.1 Konfigurasi dasar JARLOKAT
Keterangan :
                               a.      Sentral Telepon.
                               b.      Main Distribution Point / Rangka Pembagi Utama
                               c.      Kabel Primer

                              d.      Rumah Kabel
                               e.      Kabel Sekunder
                                f.      Kotak Pembagi / Distribution Point
                               g.      Drop Wire
                               h.      Kotak Terminal Batas
                                 i.      Kabel Rumah
                                 j.      Rowset
                                k.     Pesawat Telepon
2.       Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga
Ada tiga konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga, yaitu :
                                 a.     Jaringan Catu Tidak Langsung

Gambar 2.2 Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan catu tidak langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu ke KP (Kotak Pembagi) terdekat, yang terhubung terlebih dahulu dengan RK (Rumah Kabel), yang akan diteruskan ke MDF (Main Distribution Frame). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke MDF di RK dilakukan tidak tetap (melalui Jumper Wire). Jaringan catu tidak langsung seperti ini banyak digunakan pada pemakaian saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar dan jauh dari lokasi sentral telekomunikasi.

Jaringan Catuan Tidak Langsung digunakan untuk kondisi :
1). Jumlah Pelanggan banyak.
2). Daerah yang lokasinya jauh dari sentral.
3). Daerah yang pelanggannya menyebar.
                           b.     Jaringan Catu Langsung
Gambar 2.3 Jaringan Catu Langsung
Jaringan Catu Langsung yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari DP (Distribution Point) dan langsung di hubungkan dengan MDF (Main Distribution Frame) tanpa melalui RK (Rumah Kabel). Semua urat pasang kabel dari DP tersambung langsung ke MDF pada sentral. Jaringan catu langsung ini biasanya digunakan di kota kecil yang jumlah pelanggannya sedikit sehingga jumlah DP juga sedikit. Disamping itu juga, dapat digunakan di kota besar khusus untuk daerah sekitar Sentral Telekomunikasi beradius 300 – 500 m dari sentral.
Jaringan catuan langsung digunakan untuk kondisi :
1). Untuk mencatu daerah yang dekat dengan sentral.
2). Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit.
3). Daerah dengan pelanggan VIP.
4). Digunakan di daerah yang sempit tapi memiliki permintaan tinggi


                            c.     Jaringan Catu Kombinasi
Jaringan ini merupakan kombinasi dari kedua jenis jaringan diatas, yaitu :
1). Digunakan catu langsung jika :
a).  Daerahnya dekat sentral.
b).  Banyak pelanggan VIP.
2). Digunakan catu tidak langsung jika :
a).  Daerahnya jauh dari sentral.
b).  Pelanggannya tersebar.
c).  Demandnya tinggi.
Dengan jaringan kombinasi ini maka pemakaian jaringan dapat dioptimalkan.
Berikut merupakan gambar jaringan catu kombinasi :
Gambar 2.4 jaringan Catu Kombinasi
3.    Bagian-bagian perangkat dari Jaringan Lokal Akses Tembaga
                            a.     Main Distribution Frame (MDF)
MDF merupakan perangkat yang ada di sentral yang berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel primer dengan kabel yang keluar dari sentral. Selain itu MDF juga berfungsi sebagai tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan. Penempatan MDF harus diperhitungkan


Karena MDF merupakan titik awal Penyambungan kabel. Bentuk MDF tergantung pada jenis sentral telekomunikasi yang digunakan. Pada sentral yang masih manual hanya berbentuk papan atau lemari perkawatan, sedangkan pada sentral otomat MDF berbentuk kerangka besi.
Suatu MDF perlu dilengkapi dengan berbagai macam peralatan untuk memudahkan penyambungan kabel yang keluar masuk. Diantara peralatan tersebut, yang biasanya adalah :
1).  Terminal Blok Vertikal
Merupakan tempat diterminasikannya kabel primer, yang dipasang pada MDF ke arah luar. Kapasitas terminal blok vertikal dibedakan atas kapasitas sambungannya. Dengan menggunakan kawat penyambung (Jumper Wire), terminal blok ini dihubungkan dengan terminal blok hirozontal. Pada sentral SPC analog maupun digital, biasanya digunakan terminal blok berkapasitas 100 pasang.


Gambar 2.5  Terminal Blok Vertikal
2).  Terminal Blok Horizontal
Merupakan terminal tempat terminasi kabel yang datang dari sentral. Terminal ini dipasang pada MDF kearah sentral dengan kapasitas biasanya 100 pasang urat kabel.87897987987987


Gambar 2.6 Terminal Blok Horizontal
                           b.     Rumah Kabel (RK)
Adalah titik terakhir dari jaringan kabel primer, dan titik permulaan dari jaringan kabel sekunder. Dimana RK di kondisikan sebagai tempat penyambungan serta peralihan yang fleksibel dari jaringan kabel primer ke jaringan kabel sekunder. Kapasitas RK disesuaikan oleh jumlah total pasang kabel primer dan sekunder yang dapat di terminasikan. Di dalam RK terdapat dua blok terminasi kabel, yaitu terminasi kabel primer yang datang dari MDF dan terminasi kabel sekunder yang akan mewakili dari daerah RK menuju ke DP. Antara blok terminal primer dan sekunder dihubungkan dengan satu Jumper Wire untuk masing-masing nomor pelayan.asdsadasdsad



Gambar 2.7  Rumah Kabel
Fungsi RK dapat dibedakan  :
1). Tempat penyambungan kabel primer dengan kabel sekunder.
2). Tempat peralihan kabel besar menjadi beberapa bagian kabel kecil.
3). Tempat dilaksanakannya pengetesan guna melokalisasi gangguan.
4). Tempat pelaksanaan penjamperan antar sisi terminal blok primer ke sisi terminal blok sekunder.


                            c.     Distribution Point (DP)
Adalah terminal kabel yang berguna untuk terminasi akhir kabel sekunder dan terminasi awal saluran pelanggan. DP berfungsi sebagai:
1). Tempat penyambungan kabel sekunder dan kabel penanggal.
2). Tempat pengetesan untuk mengetahui posisi gangguan pada jaringan.
3). Tempat mutasi jaringan yang menuju ke pelanggan.

Gambar 2.8 Kotak Pembagi Atas Tanah


                            e.     Terminal Blok
Merupakan tempat persambungan kabel penanggal dengan kabel yang dipasang di dalam rumah pelanggan (Indoor Cable). Terminal blok ini biasanya dipasang diluar dinding rumah pelanggan.

Gambar 2.9 terminal blok
                            f.     Rowset (papan sambung pesawat telepon)
Merupakan terminal atau titik persambungan terakhir sebelum sampai pada pesawat telepon. Ini terletak dekat pesawat telepon, dan malah menyatu dengan pesawat telepon itu sendiri.

Gambar 2.10 Rowset


4.    Kabel yang digunakan di Jaringan Lokal Akses Tembaga
a.    Kabel Primer
Kabel primer berfungsi untuk menghubungkan MDF (Main Distribution Frame) suatu sentral telekomunikasi dengan RK pada sistem catuan tidak langsung dan dengan DP pada sistem catuan langsung.

Gambar 2.11 Kabel Primer
b.    Kabel Sekunder
Kabel sekunder berfungsi menghubungkan RK ke DP. Jaringan kabel sekunder dapat dipasang di atas tanah dan dapat juga dipasang secara tanam langsung, tergantung pada kemungkinan pengembangan jumlah pelanggan yang akan di catu. Kapasitas maksimum kabel sekunder adalah 200 pasang.

Gambar 2.12 Kabel Sekunder


c.    Kabel Penanggal
Kabel penanggal berfungsi untuk menghubungkan DP dengan terminal blok yang ada dirumah pelanggan, jenis kabel yang di gunakan sebagai penanggal ini umumnya adalah Drop-Wire. Baik Drop-Wire yang menggukanan Penguat maupun tidak menggunakan penguat.

Gamber 2.13 Kabel Penanggal tanpa Penguat



Gamber 2.14 Kabel Penanggal dengan Penguat Baja


Get this widget!

Total Tayangan Laman

Popular Post

Blogger templates

- © Microsoft -- Powered by - Designed by -